Ikhlas merupakan suatu sifat yang sangatlah mulia. Definisi dari sifat ikhlas merupakan suatu sifat yang rela berkorban demi siapa pun dan apa pun sebagai bukti rasa syukur kepada Allah swt. Sifat Ikhlas sendiri adalah sifat Rasulullah saw, oleh karena itu, sudah seharunya kita meneladani sekaligus mengaplikasikan sifat ikhlas kita demi terjalinnya suatu hubungan harmonis antar sesama umat Islam.
Ada suatu cerita pada zaman dahulu kala bahwa, pada suatu hari ada seseorang yang telah berada di akhirat dan dia masuk ke dalam neraka. Padahal dia pada masa hidupnya adalah orang yang taat beribadah kepada Allah swt.
Lalu dia bertanya kepada Allah swt “Wahai Dzat Yang Maha Agung, mengapa aku masuk ke dalam api neraka ini?”
Allah swt menjawab “Itu karena sifatmu sendiri”
“Sifat apa Ya Allah?”
“Engkau tidak ikhlas”
“Tetapi hamba adalah taat beribadah kepada-Mu ya Allah, hamba sering memberi kepada orang-orang miskin dan hamba sahaya. Masihkah Engkau merelakan aku disini?”
“Tidak ada gunanya ibadahmu kepadaku. Karena kamu tidak ikhlas”
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan arti ikhlas yaitu mengesakan Allah di dalam tujuan atau keinginan ketika melakukan ketaatan, beliau juga menjelaskan bahwa makna ikhlas adalah memurnikan amalan dari segala yang mengotorinya. Ada beberapa hal yang akan merusak keikhlasan seseorang, yaitu :
1. Riya. Riya adalah seseorang yang menampakan amalan dengan tujuan orang lain melihatnya dan memujinya.
2. Sum’ah. Sum’ah adalah seseorang yang telah beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalanya lalu memujinya.
3. Ujub. Ujub adalah seseorang yang bangga diri dengan amal-amalannya.
2. Sum’ah. Sum’ah adalah seseorang yang telah beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalanya lalu memujinya.
3. Ujub. Ujub adalah seseorang yang bangga diri dengan amal-amalannya.
Jadi kalau kita berbuat apa-apa harus ikhlas, dan usahakan hindari ketiga perilaku yang dapat merusak keikhlasan diatas. Semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment